Laba Bukit Asam (PTBA) Tergerus 31,98 Persen di Kuartal I-2024
Thursday, May 02, 2024       08:58 WIB

IDXC hannel - PT Bukit Asam Tbk () membukukan laba bersih sebesar Rp790,94 miliar di kuartal I-2024. Angka itu turun 31,98% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,16 triliun.
Pendapatan perseroan hingga akhir Maret 2024 juga mengalami penurunan 5,49% menjadi Rp9,40 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp9,95 triliun. Pada periode ini, perseroan mencatatkan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 10% menjadi 9,7 juta ton.
Di samping itu, penjualan ekspor tercatat sebesar 3,8 juta ton atau naik 4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Terdapat peningkatan ekspor ke sejumlah negara, di antaranya India, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Malaysia.
"Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau tumbuh 14% secara tahunan," kata Sekretaris Perusahaan Niko Chandra dalam siaran pers yang dikutip pada Kamis (2/5/2024).
Adapun realisasi angkutan batu bara melalui jalur kereta api pada Januari-Maret 2024 mencapai 8,4 juta ton atau meningkat 9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski sempat terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian pada Maret lalu, angkutan batu bara melalui jalur kereta api tetap dapat mencapai target.
Niko melanjutkan, tantangan bagi perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Di mana, rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 21% secara tahunan dari USD100,44 per ton pada Januari-Maret 2023 menjadi USD78,9 per ton.
Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 49% secara tahunan menjadi USD125,76 per ton.
Oleh karena itu, kata Niko, terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.
"Selain itu, perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan ," ujar Niko.
Lebih lanjut, di 2024 ini, perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis. menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton.

Sumber : idxchannel.com